ARIECYBER| Rokan hilir : Ratusan nelayan di Kabupaten Rokan Hilir kembali turun ke jalan, Selasa (30/9)11.00 wib , menuntut keadilan atas kelangkaan solar subsidi yang sudah mereka rasakan selama tiga bulan terakhir. Mereka mengaku muak dengan ketidakpastian distribusi bahan bakar yang menjadi urat nadi mata pencaharian mereka.
Aksi yang digelar di halaman kantor DPRD itu diwarnai spanduk besar bertuliskan “Masyarakat Menuntut Keadilan – Utamakan Kepentingan Nelayan!” Suasana memanas lantaran hingga aksi berlangsung, Bupati H. Bistamam maupun Wakil Bupati Jhoni Charles tak terlihat hadir menemui massa.
“Kami datang untuk meminta hak kami, bukan untuk gaduh. Sudah tiga bulan kami tidak bisa melaut karena tidak ada solar. Pemerintah seolah menutup mata,” seru salah satu peserta aksi lewat pengeras suara.
Para nelayan merasa pemerintah daerah lamban dan tidak serius mengatasi kelangkaan solar. Mereka menilai krisis ini telah menjerat ekonomi keluarga nelayan yang bergantung pada hasil tangkapan laut.
“Kami butuh kepastian, bukan janji-janji. Kami sudah muak dengan kondisi ini,” teriak seorang nelayan lain yang disambut sorak massa.
Barisan Satpol PP dan aparat kepolisian berjaga di depan gedung untuk mengamankan jalannya aksi. Namun kehadiran aparat tak mampu meredakan kekecewaan warga.
Masyarakat nelayan berharap bupati dan wakil bupati turun langsung menemui mereka, mendengar keluhan, dan memastikan distribusi solar kembali normal. “Kami menunggu di sini. Jangan hanya diam di balik meja, kami ingin jawaban hari ini juga,” ujar peserta aksi.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi masih bertahan di lokasi, menuntut kepastian dan langkah konkret dari pemerintah daerah. Bagi nelayan, kelangkaan solar bukan sekadar persoalan logistik, tetapi soal keberlangsungan hidup ribuan keluarga di pesisir Rokan Hilir.
Editor : Redaksi














