ARIECYBER|Rokan Hilir – Tim Investigasi DPP TOPAN RI melakukan kunjungan langsung ke SMAN 1 Pekaitan pada Senin (23/9), menindaklanjuti laporan dugaan mark up dalam pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Sebelumnya, tim investigasi menerima aduan dari sumber yang enggan disebutkan namanya terkait adanya temuan anggaran fantastis di sekolah tersebut. Aduan itu kemudian mendorong pihak TOPAN RI untuk melakukan investigasi lapangan.
Dalam kunjungannya, Tim Investigasi DPP TOPAN RI melakukan sharing dan hearing bersama kepala sekolah SMAN 1 Pekaitan, disaksikan sejumlah wartawan guna memperoleh informasi yang kredibel.
Namun, sempat terjadi miskomunikasi lantaran kepala sekolah tidak memberikan jawaban saat dikonfirmasi terkait temuan dugaan mark up. Kondisi itu sempat memunculkan dugaan adanya indikasi penyimpangan.
Meski demikian, setelah melakukan peninjauan terhadap beberapa item penganggaran dan realisasi di lapangan, Tim Investigasi menilai pengelolaan dana BOS di SMAN 1 Pekaitan relatif baik. Hal itu ditunjukkan dengan adanya keterbukaan informasi publik melalui papan rincian penggunaan dana BOS.
“Ketika kami cek secara langsung, cukup baik. Pengelolaannya terbuka dan dibuktikan dengan papan informasi publik terkait rincian pengelolaan dana BOS. Nah, ini bukan berarti ke depan kita yakin seratus persen, tetapi bagaimana kepala sekolah untuk selalu berhati-hati dalam mengelola uang negara,” ungkap Lukman Nur Hakim dari Tim Investigasi DPP TOPAN RI.
Lebih lanjut, Lukman menegaskan pihaknya akan terus mengawal pengelolaan dana BOS di sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Rokan Hilir, tidak hanya di SMAN 1 Pekaitan.
Editor : Redaksi
